Fiksi

Let Me Fade

08.31

A Poem From Coppelia by Novellina A.


(Edit by rl)

Let Me Fade



Let me fade
Like leaves melted to the soil
Leave nothing instead of cold and strange fall

Biarkan aku memudar
Seperti daun-daun yang melebur di atas tanah
Tidak meninggalkan apa-apa selain dingin dan deraian asing

Like a south wind
Blows in both ears
Whispering winter come too early
And soon cold will come
Leaving nothing instead of a name

Seperti angin selatan
Berhembus dalam telinga
Berbisik, musim dingin segera tiba
Dan dingin akan segera datang
Tidak meninggalkan apa-apa selain sebuah nama
Then come a dancer with her blimey eyes
Like a cracking mirror between my sight
Here comes my nightmare
Seeing me in there
A soul behind a body
Too much beauty
Yet too much pain

Kemudian datang penari dengan mata terkejut
Seperti pecahan cermin di antara pandanganku
Telah datang mimpi burukku
Melihatku di dalam sana
Jiwa di balik tubuh
Terlalu cantik
Namun terlalu menderita

There is nothing and allowed about wish
Wish for those whom do nothing
Wish for those whom in despair
Wish for those whom in believe in miracle

Tidak ada apapun dan diperbolehkan tentang harapan
Harapan untuk mereka yang tidak melakukan apa-apa
Harapan untuk mereka yang putus asa
Harapan untuk mereka yang percaya pada keajaiban

Because winter come too soon
And the time ticking like a tinkling spoon
And wish for those whom in despair
And act for those whom want to repair

Karena musim dingin datang terlalu cepat
Dan waktu berdetak seperti dentingan sendok
Dan harapan untuk mereka yang putus asa
Dan tindakan untuk mereka yang ingin memperbaiki




---


Sekata Dua kata

After all this time, aku menemukan novel yang memicu 'vibes' nyastra. Good job, for author! Ketika kamu menulis dan perasaan karaktermu tersampaikan ke pembaca itu berarti kamu berhasil. Yeah, too much beauty, yet too much pain. Mungkin aku malah merusak keindahan puisi ini dengan menerjemahkannya (yah, kadang hal itu terjadi) - sorekara, gomennasai. Novel yang greget sampai nggak tahan buat nggak nulis review singkat ini. (Apalagi penulisnya AREMA aka Arek Malang! suka JK Rowling lagi - too much similiarity yet too much distance.). Sebenernya ini mau ngepost puisinya apa review novel sih? Gaya menulisnya dengan memainkan alur maju-mundur membuat Coppelia jadi nggak membosankan. Sebenernya aku udah tahu novel ini sejak lama, waktu ngadain giveaway di goodreads, nggak nyangka Si Jak punya banyak koleksi. WORTH IT, lah pokoknya. 

Welcome Back : Malang 4 Years Later Edition

07.16

Okaeri, My Burogger!




Sejujurnya aku nggak tahu seberapa lama meninggalkan blog ini, terbengkalai begitu saja oleh aktivitas-aktivitas yang menyibukkan beberapa tahun terakhir. Kabar baik, aku berubah! (Lu kira kamen rider, huh?) kabar buruk, blog ini macam ingatan yang kutuang dalam pensieve (Potterhead alert) dan mengingatkanku pada masa lalu. Ya, ini blog udah dari jaman smp, mulai pertama kali kenal facebook dan sekarang udah jamannya instagram! Astaga, I've been leaving you for a long time. Dan apa yang spesial coba? bukan telur dalam nasi goreng, bukan juga acar dalam sekotak martabak, duh, comeback, Mar.  

Keliru jika kita berusaha melupakan masa lalu. Yang harus dilakukan adalah berdamai dengannya.

Sampai mana tadi? oya, spesialnya adalah aku nulisnya di Malang! Astaga! Memangnya kenapaa? Entahlah, rasanya de javu. Aku pernah bela-belain nulis di blog ke warnet sanking pengennya nulis. Dan jaman itu belum ada wifi merajalela apalagi laptop dalam kamus kehidupanku. Haha, kadang aku ingin menertawakannya, sampai segitunya kah? Dan berangkat dari situ mungkin aku menjadi demen sama hal-hal yang berbau teknologi. Sebenernya nggak juga sih, awalnya aku cuma iseng aja waktu kelas SD berapa - mengatasi komputer yang eror. Padahal dulu bahasa Inggrisku payah, dapat nilai 20. Nggak tahu owl itu burung hantu (dan tahu setelah nonton film Harry Potter), bahkan sanking payahnya waktu test placement SMP nggak tahu apa itu blood. Apa warna darahmu? kujawab black, dan tahun berikutnya saat temen-temen mengingat masa itu tiba-tiba aku merasa jadi yang paling bodoh. Dan minatku terhadap teknologi cuma bertahan sampai sekarang sih, tapi aku nggak ngambil major IT. Walaupun nilai pada pelajaran praktek multimedia bagus, tapi tetep aja kalo menjurus ke IT its mean masuk SAINTEK = MATEMATIKA. Dan aku nggak kepikiran menuju gerbang 'kematian' itu lagi. Nggak deh, makasih.

Setelah dirombak sana-sini berganti tampilanlah blog ini. Sengaja nggak ganti nama, biarlah. Toh ini juga blog ku bertahun-tahun lalu - sulit ganti url address apalagi aku nggak ada ide blognya diganti nama apa. Sebenernya ada ide tapi kok terkesan aneh ya? Mau kunamain Thunderbird Nest - kan Fantastic Beast lagi booming, dan emang asramaku di Ilvermory itu Thunderbird (yesyesyesyes!).

Q: Apa kesanmu ketika kembali?

Waduh gimana ya? jujur aku nggak tahu bakalan nulis apa. Triggernya itu, waktu aku wawancara join komunitas GPAN (Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara) buat jadi tim media dan desain. Suka nulis? Iya. Punya blog? Punya. Berapa viewersnya? Nggak tahu, udah lama nggak aktif. Dan kakak pewancara mulai bercerita tentang blognya yang viewersnya mencapai ratusan ribu (seketika aku mengkerut jadi cebol). Dan di situ, setelah diterima di tim MDG (nggak nyangka, karena maba dan banyak senpai - apalagi mood berorganisasi sedang buruk-buruknya) aku memutuskan jadi admin blogger (yang hari ini ku syukuri karena nggak perlu update2 banget seperti medsos lainnya, ada agenda khusus - tapi belum dicanangkan). Kabar buruknya, senpai lain yang juga admin blog sudah pada berpengalaman -_- gimana nggak bete kalo ada yang bicarain tentang domain dan hosting sedangkan istilah yang begitu sudah kutinggalkan bertahun-tahun lalu. Jadi dari sini bisa disimpulkan, Maria baka at all, but she doesn't want to look like baka. Actually, all people do, right?

Karena ini liburan semester jadi aku harap aku bisa ngisi kekosongan di blog ini (hah, mulai baper). Mau kau isi dengan apa, huh? Emm, sebenernya aku nggak tahu juga yang penting bermanfaat (padahal 'welcome drink' ini sama-sekali-nggak-ada-manfaatnya), ak merencakan ngisi tentang kajian psikologi kepribadian yang udah lama di buku arsip tahunan - kebanyakan bakalan menuju ke sana. Atau bisa dimulai dengan puisi (walaupun aku nggak yakin aku bisa melakukannya, mengingat jiwa puitisku yang lenyap ditelan titan, eh). Ngereview buku? males ah, buat apa toh udah ada goodreads, dan semua bisa diakses di sana secara cepat ringkas dan terpercaya. Finally, cukup sekian welcome drink dari saya, hontou nii yokatta akhirnya bisa balik ke blogger yang dulunya tersayang. Akhir kata jangan kebanyakan ngomong, ntar dikejar Mogadorian, eh? (P,S. Lorien Legancies masih jadi favorit setelah Harry Potter series)


Novel

Review All You Need is Love oleh Fakhrisina Amalia

03.15

All You Need is Love 

oleh Fakhrisina Amalia. 


Paperback, 240 halaman. 
Diterbitkan, Juni 2015 oleh PT Gramedia Pustaka Utama. 
ISBN 9786020318035 



Sinopsis. 
Ketika hubungannya dengan Aiden berakhir, tanpa pikir panjang Katrina mengiyakan ajakan mamanya untuk terbang ke kampung halaman mereka di Skotlandia. Di negara yang indah itu Katrina berharap bisa melupakan kesedihannya. Untuk pertama kali Katrina bertemu dengan keluarga besarnya. Ia mempunyai sepupu jauh yang tampan bernama Mac. Namun, entah kenapa Istas—kakak perempuan Mac— memusuhinya, tanpa Katrina tahu dimana letak kesalahannya. Tapi itu tidak menghentikan Katrina untuk semakin dekat dengan Mac. Dan ternyata Skotlandia menyimpan misteri masa lalu yang tidak terduga. Tidak hanya indah, ada rahasia tersembunyi tentang Katrina di negara itu, juga tentang cerita cinta berlapis kota legenda! 


*** 


”Kenapa kita semua butuh cinta?” 


Itulah pertanyaan sederhana yang jawabannya susah untuk ku jawab. Aku bukan orang yang rasional sebenarnya-cenderung baper malah. Tapi untuk yang satu itu aku ingin jawabannya bisa dirasionalkan. Apasih... 

Dan novel ini sungguh mengelitik rasa penasaran. Covernya benar-benar eye catching. Aku baru sadar cover bukunya jauh lebih bagus daripada yang di foto. Apa yaa? Manis, dan misterius. Lalu judulnya bener-bener membuatku bertanya, Kenapa kita semua butuh cinta?
Jarang banget biasanya aku nuntut kalo judul sama novelnya harus pas. Dan AYNiL beneran menjelaskan isinya, dimana semua orang butuh cinta. 


”Karena tanpa cinta, takkan ada yang tersisa,” 


Tepatnya aku terkesima dengan kata-kata itu dan... Hei, bisa kuletakkan setelah 'After all this time? Always'-nya Severus. Sebenarnya, aku lebih suka kalau novel ini ditulis dengan POV orang ketiga. Walaupun aku nggak ngalamin disorientasi waktu bagiannya Grania, tapi nggak semua pembaca kan sepertiku. Dan itu memang amannya. Atau jangan-jangan itu memang ciri khas Kak Iis? -aku juga sering lho nulis dengan sudut pandang campuran, fyi.
Terlalu banyak pakai Bahasa Inggris. Well, itu agak mengganggu bagiku. Okelah, Kat memang bule. (kayak kamu nggak make bahasa inggris aja) Oh ya, aku sudah menemukan nyawa novel ini dan aku sukaa. Legenda (nyaris menyebutnya dongeng) Brigadoon. Karena aku imajiner jadi hal yang seperti ini masuk akal bagiku. Walaupun aku agak nggak setuju Grania jatuh cinta dengan begitu cepatnya dan menghasilkan Mamanya Kat. Tapi aku suka ide perpisahan yang abadi. 

Sayangnya, ketika Kat nangis aku nggak bisa nangis. Waktu Kat sama Aiden entah mengapa dan bagaimana chemistry mereka kurang kerasa. Apa gara-gara pake 'aku' ya? soalnya menurutku Kat teralu jutek. (bilang aja kamu cemburu sama Kat gegara Aiden) Ngomongin Aiden aduh dia itu kenapa Cayden harus terulang? Bagian yang Mac dan Kat -you know what lah. Dan Aiden hanya tersenyum, seolah bilang ya, aku nggak papa. Itu... Pfff, baiknya Aiden ini.

Masih tentang Aiden. Aku menemukan ketimpangan. 

Sepasang mata hitam Aiden berkilat jenaka. (halaman 236) 
Padahal di halaman 118, Sherin tersenyum ramah, mata cokelatnya mengingatkanku kepada Aiden. 

Jadi warna mata Aiden apa dong? 

Oh ya, hubungan mereka menurutku terlalu singkat untuk tertatih patah hati waktu Aiden bilang mau kuliah. Mungkin juga itu yang menyebabkan aku nggak nangis, soalnya nggak dalem gitu (apanya yang dalem?) 

I NEED MORE ABOUT BRIGADOON! Dan novel ini menyajikan imajinasi terliar untuk yang butuh racikan romance dan fantasi. Untuk jawaban atas pertanyaanku dan untuk kata-kata yang bukan sekedar tempelan dan sangat terasa di kehidupan nyata. Untuk penulis yang sudah menuliskan Skotlandia dengan baik, yang membuatku kangen dengan Tante Jo di Edinburgh. 

4 Bintang. 



”Karena tanpa cinta takkan ada lagi yang tersisa,” 


Tolong bilangin ke authornya aku sudah jatuh cinta sama quotes ini :D daann makasih banyak 


My Fav. Quotes 


”If you can't deal with your past, you can't have your future.” hal. 26 
 
”Jarak bukan apa-apa, Kat. Bahkan dalam pepisahan yang abadi saja, cinta bisa hidup dan tumbuh selamanya,” hal. 204





Makasih buat Kak Iis buat quotes indah yang sempat disematkan di hadiah saya hihi :D nggak nyangka aja waktu itu soalnya nggak bilang iya apa nggak, aduh aku jadi inget naskah yang terbengkalai. Doain cepet selesai yaa AYO PADA AMIN KAN! PENGEN SEGERA NYUSUL DISEBELAH NOVELNYA KAK IIS NIH *maksa ><

"Only by writing you can live forever ever after"

Review Buku

Review : Eleanor and Park by Rainbow Rowell

06.34

Kisah Cinta Datang dari Bus Sekolah



(gambar cover Eleanor and Park versi e-book)

"You never forget your first love...."
Begitu ucap Mrs. Rowell di cover novelnya. Ya, aku rasa memang benar-benar tidak terlupakan. Ah, kisah cinta anak SMA. Pertama kali liat buku ini dari reviewan blogger buku terkenal, aku langsung tertarik baca. Novel ini pertama di terbitkan February, 2013. Yang menarik adalah settingan tempatnya yang berada di Ohama, Nebraska tahun 1986 tepatnya bulan Agustus. Ya lagi-lagi aku ketipu atau nggak baca ya? Ku kira novel ini terbit tahun 1986 (Wih.. beberapa tahun sebelum Taylor Swift lahir, pikirku). Walau akhirnya kagak kulanjutkan baca, tapi aku tetep mau nulis review novel ini :D (habisnya e-book berbahasa inggris, lama buka kamusnya daripada bacanya!)

Kisah Cinta dari Bus Sekolah


Berawal dari Eleanor yang baru saja pindah sekolah. Point of View dimulai dari Park Sheridan - cowok Asia yang cuek dan nerd. Park bercerita tentang betapa terpaksanya dia harus berbagi tempat duduk dengan si Bozo, Eleanor. Ele, adalah cewek broken home - ayahnya berpisah dengan ibunya dan ibunya menikah lagi dengan seorang pemabuk bernama Richie. Jika dilihat dari penampilan Ele yang SOOOOOOO WEEEIRDD!!! maka siapapun takakan mau berteman dengannya - ya walaupun dia akhirnya berteman dengan gadis-gadis geeks nan aneh. Tapi tidak bagi Park, semenjak Ele diam-diam membaca komiknya Park sepertinya mulai tertarik untuk berinteraksi dengan gadis berambut merah ini. Ya jadi.... bisa tau kan kelanjutannya gimana? mudah ditebak, kurasa.

Keluarga Normal dan Berantakan


Yang menarik bagiku adalah mengenai hal ini, Park dilahirkan oleh pasangan yang saling mencintai kedua orang tua mereka bertemu di Korea. Park juga punya nenek dan kakek yang tinggalnya di sebelah rumah Park. Sedangkan, Ele kehidupannya sangat menyedihkan. Dia tertutup dan cenderung bilang, "Kau boleh menanyakan apa saja asal jangan tentang keluargaku," Ya, Walaupun dia terbuka pada akhirnya. Namun ku rasa di sini kurang greget, jujur saja aku mengharapkan konflik keluarga yang lebih *plakk*


(Phoenix Publisher, 2013. Terjemahan bahasa Indonesia)

How ADORABLE! Terjemahannya di situ kadang saya merasa sedih. Huh gregetan sendiri kalo liat :v



Quotes All Time

‘Cool.’
She giggled again.
‘What?’ he asked.
‘I don’t know,’ she said, ‘I feel like you’re
whispering in my ear.’
‘I’m always whispering in your ear,’ he said,
lying back on his pillows
‘I’d rather talk about you,’ he said. His voice
dropped a little. It was nice to hear just his voice
and nothing else. (Nothing besides Fraggle Rock
in the next room.) His voice was deeper than
she’d ever realized, but sort of warm in the
middle. He kind of reminded her of Peter Gabriel. Not singing, obviously. And not with a British
accent.
‘Where did you come from?’ he asked.
‘The future.


‘Why do you even like me?’
Park
He opened his eyes.
He sat up, stood up, started pacing around his
small room. He went to stand by the window –
the one that faced her house, even though it was a
block away and she wasn’t home – holding the
base of the car phone against his stomach.
She’d asked him to explain something he
couldn’t even explain to himself.
‘I don’t like you,’ he said. ‘I need you.’
He waited for her to cut him down. To say
‘Ha’ or ‘God’ or ‘You sound like a Bread song.’
But she was quiet

why do you like me?’ 
‘I don’t like you.’
He waited. And waited …
Then he started to laugh. ‘You’re kind of
mean,’ he said. 
‘You don’t like me …’ he said, leading her,
pressing the base of the phone into his lowest rib.
‘I don’t like you, Park,’ she said, sounding
for a second like she actually meant it. ‘I …’ –
her voice nearly disappeared – ‘sometimes I
think I live for you.’ 

di Goodreads banyak yang ngecast Boo Boo jadi Park dan aku setuju! He's actually Park that I imaginated. Tapi sayang, aku belum punya nama yang cocok buat jadi Eleanor, mungkinkah Maisie William? Kelahiran 1997 loh! 


Bagaimana menurut anda?


 

 


 

Kesehatan

Leher Anda Nyeri daan Kaku? Waspadai Serviks Spondilosis!

05.43

Apa itu Serviks Spondilosis?
Spondilosis serviks biasanya merupakan kondisi yang berkaitan dengan usia yang mempengaruhi sendi di leher Anda. Ini berkembang sebagai akibat dari keausan tulang rawan dan tulang dari tulang belakang leher. Sementara itu sebagian besar karena usia, dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain juga. Nama alternatif untuk itu termasuk osteoarthritis serviks dan leher arthritis. Menurut Klinik Mayo, kondisi ini hadir di lebih dari 90 persen orang di atas usia 65, meskipun beberapa memilikinya dalam derajat kecil sehingga mereka tidak pernah mengalami gejala. (Klinik Mayo). Bagi beberapa orang, dapat menyebabkan rasa sakit kronis, meskipun banyak orang yang memilikinya masih bisa melakukan normal, aktivitas sehari-hari.

Penyebab dan Faktor Risiko
Serviks Penyebab Spondilosis dan Faktor Risiko
1.     Penuaan
Spondilosis serviks sering berkembang sebagai akibat dari perubahan dalam sendi leher Anda saat Anda usia. Cakram tulang belakang Anda bisa menjadi kering dan mulai menyusut sekitar waktu Anda menghidupkan 40, mengurangi bantalan antara tulang-tulang di leher Anda.Cakram Anda mungkin juga mengembangkan retak seiring bertambahnya usia. Hal ini menyebabkan mereka untuk tonjolan atau menjadi hernia. Anda mungkin juga mengembangkan taji tulang, atau pertumbuhan tulang tambahan. Cakram hernia dan taji tulang dapat menempatkan tekanan ekstra pada sumsum dan saraf tulang belakang akar Anda, menyebabkan nyeri sendi. Ligamen pada tulang belakang Anda, yang merupakan untaian jaringan yang menghubungkan tulang Anda, juga bisa menjadi kaku seperti usia Anda. Hal ini membuat lebih sulit atau menyakitkan bagi Anda untuk memindahkan leher Anda.



2.     Faktor-faktor lain
Spondilosis serviks dapat berkembang karena faktor lain selain penuaan. Ini termasuk:

a.      Cedera leher
Kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan yang menempatkan tekanan ekstra pada leher Anda dari angkat berat,
memegang leher Anda dalam posisi yang tidak nyaman untuk jangka waktu yang lama, atau mengulangi gerakan leher yang sama sepanjang hari (stres yang berulang)
b.      Faktor Genetik (riwayat keluarga spondilosis serviks)
c.       Merokok
d.      Kelebihan Berat Badan dan Zat Tambahan

Gejala
Kapankah Saya Harus Menghubungi Dokter?
Kebanyakan orang dengan cervical spondylosis tidak memiliki gejala terlihat. Jika gejala terjadi, mereka dapat berkisar dari ringan sampai parah dan dapat berkembang secara bertahap atau terjadi tiba-tiba. Salah satu gejala umum adalah nyeri di sekitar tulang belikat. Pasien akan mengeluh sakit sepanjang lengan dan jari-jari. Rasa sakit mungkin meningkat pada berdiri duduk, bersin, batuk, atau miring ke belakang leher.
Gejala lain yang umum adalah kelemahan otot. Kelemahan otot membuat sulit untuk mengangkat lengan atau benda ditahan dengan kuat.
Tanda-tanda umum lainnya termasuk:
a.       Leher kaku yang akan bertambah buruk
b.      Sakit kepala yang sebagian besar terjadi di belakang kepala
c.       Kesemutan atau mati rasa yang terutama menyangkut bahu dan lengan, meskipun juga dapat terjadi di kaki
d.      Gejala yang terjadi lebih sering sering termasuk kehilangan keseimbangan dan kehilangan kontrol kandung kemih atau usus.
Jika Anda memiliki mendadak timbul mati rasa atau kesemutan di bahu, lengan atau kaki atau jika Anda kehilangan kenali usus atau kandung kemih , berbicara dengan dokter Anda dan mencari perhatian medis sesegera mungkin.

Diagnosis
Pengujian dan Diagnosis serviks Spondilosis
Uji Fisik

Dokter Anda akan mulai dengan meminta Anda beberapa pertanyaan tentang gejala Anda. Kemudian, ia akan berjalan melalui serangkaian tes. Uji umum termasuk pengujian refleks Anda, memeriksa kelemahan otot, dan menguji berbagai gerakan leher Anda. Dokter Anda mungkin juga ingin melihat bagaimana Anda berjalan. Semua ini membantu dokter menentukan apakah saraf Anda dan sumsum tulang belakang berada di bawah terlalu banyak tekanan. Jika dokter Anda mencurigai spondilosis serviks, ia kemudian akan memesan tes pencitraan dan tes fungsi saraf untuk mengkonfirmasikan diagnosis.

Tes Olahgambar
a.       Sinar-X dapat digunakan untuk memeriksa taji tulang dan kelainan lainnya.
b.      Sebuah CT scan komputerisasi (CT scan) dapat memberikan gambar yang lebih rinci leher Anda.
Magnetic resonance imaging (MRI), yang menghasilkan gambar dengan menggunakan gelombang radio dan medan magnet, membantu menemukan saraf terjepit.
c.       Sebuah myelogram menggunakan injeksi berwarna untuk menyoroti daerah-daerah tertentu dari tulang belakang; CT Scan atau sinar-X kemudian digunakan untuk memberikan gambar yang lebih rinci terhadap semua daerah
Tes Fungsi Saraf
a.       Sebuah elektromiogram (EMG) digunakan untuk memeriksa apakah saraf Anda berfungsi normal saat mengirim sinyal ke otot-otot Anda; mengukur aktivitas elektrik saraf Anda.
b.      Sebuah studi konduksi urat saraf digunakan untuk memeriksa kecepatan dan kekuatan sinyal saraf Anda kirim; hal ini dilakukan dengan menempatkan elektroda pada kulit Anda di mana saraf berada.

Perawatan
Pengobatan Pilihan untuk Spondilosis Serviks
Pengobatan untuk serviks spondilosis fokus pada penyediaan penghilang rasa sakit, menurunkan risiko kerusakan permanen, dan membantu Anda menjalani hidup normal. Metode non-bedah biasanya sangat efektif.

Terapi Fisik
Dokter Anda mungkin mengirim Anda ke ahli terapi fisik untuk pengobatan. Terapi fisik membantu Anda meregangkan leher dan otot bahu Anda dan membuatnya lebih kuat, yang membantu mengurangi rasa sakit. Anda mungkin juga memiliki traksi leher, yang melibatkan menggunakan beban untuk meningkatkan ruang antara sendi serviks dan mengurangi tekanan pada disk serviks dan akar saraf.

Obat

Dokter Anda mungkin meresepkan obat tertentu jika obat pereda nyeri berlebihan yang dijual bebas tidak bekerja. Meliputi:
a.       Relaksan otot, seperti cyclobenzaprine, untuk mengobati kejang otot
b.      Narkotika, seperti hydrocodone, untuk menghilangkan rasa sakit
c.       Obat anti-kejang, seperti gabapentin, untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan saraf
d.      Suntikan steroid, seperti prednison, untuk menghilangkan rasa sakit
Bedah / Operasi
Jika kondisi Anda parah dan tidak bereaksi terhadap segala bentuk pengobatan, Anda mungkin memerlukan pembedahan. Hal ini dapat melibatkan menyingkirkan taji tulang, bagian dari tulang leher Anda, atau cakram hernia untuk memberikan sumsum tulang belakang dan saraf lebih banyak ruang. Pembedahan jarang diperlukan untuk spondilosis serviks.

Perubahan Gaya Hidup

Membuat Perubahan Gaya Hidup untuk Alamat Sakit yang ringan. Jika kondisi Anda ringan, Anda dapat mencoba beberapa hal di rumah untuk mengobatinya. Anda dapat mengambil pereda nyeri berlebihan yang dijual bebas, seperti acetaminophen atau obat anti-peradangan seperti naproxen. Menggunakan bantal pemanas atau kompres dingin pada leher Anda juga dapat memberikan bantuan nyeri untuk sakit otot. Mendapatkan olahraga teratur dapat membantu Anda pulih lebih cepat. Mengenakan penyangga leher yang lembut atau kerah dapat memberikan bantuan sementara. Anda tidak harus memakai penyangga leher atau kerah untuk jangka waktu yang lama karena bisa membuat otot Anda lebih lemah.


invitations

Various kind of Letter

05.14

Various kind of  Letter



A. Based on the realization of  Letters

Postcard
The postcard is an open letter made ​​of paper measuring 10 x 15 cm. Letter sheet of paper is usually thicker, so shaped card. The usefulness of this letter to convey a short message. However, a written message can be known by others who are not qualified for the open courtyard. Type these letters are usually sold at the post office.
Post Letter
Post script is enclosed letter made ​​from a piece of paper. Letters like this can be folded into an envelope. So, this letter sheets can be used as well as the envelope. The usefulness of this type of letter is to convey news of a rather long piece of paper. This type of letter sheets are usually sold at the post office.
Telegram
Telegram is kind letter containing a relatively short messages which are sent with the help of a wire plane. This letter will get to its destination in a short time.
Hardback  letters
Hardback letter is a letter that was sent to someone using a cover letter. This type of letter is what a lot of us use to communicate. The advantages of this letter compared with other types of mail is more secure confidentiality of its contents; more flexibility in writing the letter; more polite in correspondence.

B. Making Based on Letters

Private letters
This type of letter is written on behalf of a private person, and also contains the author's personal problems, both addressed to friends, family and other agencies. Examples of this letter is a letter to the family, job application letter, and the letter of the building permit application.
Official letters
An official letter is made of an agency, organization or institution that is addressed to a particular company or a particular institution other person. The existence of agencies, institutions, organizations and companies are authorized by law. Examples of official letter is a letter service, commercial letters, and social letters.

C. Based Mail Messages

Family letters
Family letter is a letter containing family problems or family. Family sample letter is a letter for parents, relatives, and friends.
Half -Official Letters
Semi-official letter is a letter sent by a person to a particular organization or agency. Type these letters example job application letter, application letter IMB and leave requests.
Social letters
Social letter is a letter that is created by social institutions to a person, organization, or certain agencies that typically contains a variety of social problems. For example, a circular letter to request donations and voluntary work.
Commerce letters
Commercial letter is a letter written by a commercial company with berniaga message. Examples of this type of letter is the letter of offer prices, debt collection, auction items, or order goods.
Agency letter
This letter contains issues of governance or official of an institution or organization. This letter can be addressed to other agencies, individuals and certain organizations. For example, decrees, orders, and warrants.
Introductory letter
This letter is addressed to an individual or institution as a regulator or a reference to a person related to the recipients.

D. Based Message Security Letters

Highly Confidential Letters
This letter contains a message key documents relating to confidential or security of a country. This type of letter is sent by using three covers. On the cover of the first written code of SR which stands for "Highly Confidential". In the second cover SRS written code, which stands for "Highly Confidential Once" and given the seal or lacquer to prove the integrity of the mail message. In the last cover (outside) made ​​plain so as not to arouse suspicion of others. Letters of this kind, for example a letter from the foreign ministry, letters to neighboring countries, military documents and letters.
The Secret letters
This letter contains a document type that message only fitting lightweight known by one or more of certain officials or authorities on an agency. The mail delivery using two covers. The cover of the first written code of R or RS is an abbreviation of "Secret" or "Confidential Once" and sealed, while the second cover is not coded anything. This type of letter such as letters of officers and letters konduet an agency document.
Confidential letters
A letter is entirely feasible given known by some officials because the message requires action the discretion of the officials. For example, the letter results and proposal leadership meeting someone promotion.
Ordinary letter
Regular mail is mail that the message can be known by others without causing harm to any party. For example, a circular and a letter of invitation.

E. Under the Scope Letter

Memorandum / Memo
Memorandum is a letter that was made by superiors to subordinates or to an authority level with official memo maker. This memorandum contains only a brief account of the problem issues as the message to be communicated.
Ordinary letter
Regular mail are letters sent to others, both inside and outside of the agency concerned.

F. Based on the Number of Reader Letters

Announcement
The announcement was a letter addressed to several persons, agencies, or other parties whose names are too numerous to mention one by one. This announcement may be used in a limited scope and roared in a broader scope. For example, hiring announcements and graduation tests.
Circular
Is a circular letter sent to several people, both inside and outside of the office concerned. Sometimes, this letter only contains something known only to certain officials. There is also a circular letter that can be propagated to the roar of a broader scope.
Ordinary letter
Regular mail is a special letter sent to a person whose name is printed on the mailing address, and only to be known by the intended person.

G. Based on the Public Understanding

Open Letter
The open letter is a letter addressed to the other party, reproducing individuals and groups who are usually published in the media or publicly circulated.
Closed  Letters
Enclosed letter is a letter that was given of how to cover because it is not worthy of note by others.
Cans Letters
Anonymous letter is a letter that delivery does not include the sender's name and address clearly. The sender of this letter is not responsible for the contents of the letter. However for some it should also be noted by the message recipients in the letter.




  



Menulis

Tips Menulis untuk Pemula : Agar Pembaca Merasakan Emosi pada Tulisan Kita!

01.34

Agar Pembaca Merasakan Emosi pada Tulisan Kita!
Oleh Wulan Mardiana pada 26 Mei 2013 pukul 4:05

Rasanya suka sebel ketika kita sudah menulis dengan sepenuh hati tapi ternyata masih ada saja orang rese yang berkomentar “Feel-nya belum dapet.” JDUAR! atau, “Aku gak bisa ikut merasakan emosi si tokoh.” Dobel JDUARR!  atau “Ceritanya mengenaskan tapi aku kok gak nangis yak?” Pingsan!

Rasanya pengin maki-maki seluruh dunia saja. Dan kabar buruknya, tidak ada soundtrackMy Heart Will Go On yang mengalun di kuping pembaca ketika kita mengabarkan bahwa tokoh kita meninggal dunia. “Hey, tokohku mati lho! Mati! Kamu sedih kek!”

Tapi tenang teman, di situlah tingkat kreativitas seorang penulis sedang diuji. Sekali pun tidak ada backsound untuk menunjang dramatisasi, kita masih bisa ‘memaksa’ pembaca  merembes mili (baca: menitikkan air mata) ketika kita membuat momen ‘tear jerking’ di salah satu scene. Kita bisa ‘memecut’ pembaca agar ikutan tersipu malu ketika si tokoh sedang digoda pria keren. Kita bisa menodongkan pistol di kepala pembaca agar dia ikut deg-degan ketika kita membuat adegan si tokoh ketahuan menyimpan bom atom di ransel sekolah misalnya, dst, dsb, dll.

Jadi, apa yang harus dilakukan seorang penulis?

Sebelum masuk ke topik, saya akan mengingatkan nasihat klasik; menulislah dengan hati, dan editlah dengan kepala! Itu tidak bisa disepelekan. Sekali pun ada rambu-rambu untuk menulis dengan hati, tapi kita juga perlu berhati-hati. Ingat pesan Bang Isa, jangan sampai ketika menulis kita asyik sendiri sampai lupa bahwa kita akan punya pembaca nantinya. Bagi beberapa penulis pemula yang berpatokan dengan ‘hati’, mereka bercerita dengan kejujuran seperti menulis diary. Boleh saja merasa bahwa kisah kita adalah kisah paling romantis atau mengharu-biru, tapi hey, ingat! Bisa jadi pembaca justru menganggap kita si drama queen yang mengusung cerita ala sinetron dan terkesan hiperbola dalam upaya menyampaikan emosi. Maka dari itu, ‘kepala’ tetap dibutuhkan ketika sampai pada proses revisi. Sungguh, dua hal itu memiliki porsi yang sama pentingnya.

Nah, peraturan dasar sudah kita kantongi rapat-rapat. Lalu, apa selanjutnya? Oke, mulailah dengan menyusun plot yang memikat. Apa itu plot? Plot merupakan rangkaian sebab-akibat yang membentuk cerita. Usahakan menciptakan plot semenarik mungkin.

Kita ambil contoh dalam cerpen Emak Ingin Naik Haji, digambarkan seorang janda tua, miskin, begitu ingin pergi haji. Tragisnya, beliau hanya mempunyai seorang anak yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Tentu saja itu sudah dipikirkan betul-betul oleh bunda Asma Nadia, coba kalau Emak punya anak lebih dari satu, mereka bisa bahu-membahu mewujudkan impian Emak. Lalu apa yang dilakukan sang anak tunggal itu? Perjuangan Zein betul-betul membuat pembaca terenyuh, sekaligus meringis dengan realitas sosial yang ada. Tetangganya tidak perlu berjaga warnet 24 jam atau berjualan lukisan kaligrafi, tapi setiap tahunnya beliau bisa berangkat ke tanah suci. Semudah itu. Sementara dia? Sementara Emak?

Menggetarkan!

Peraturan kedua adalah, diksi! Ya, kita memang tidak punya lagu instrumental untuk menghipnotis pembaca agar mereka terhanyut dengan cerita. Tapi kita punya yang namanya diksi atau pilihan kata. Pilihlah kata-kata yang luwes dan memiliki kesan ‘lebih’.

Perhatikan dua kalimat berikut:

a. Hati Zein sakit

b. Hati Zein berdesir perih.

Mana yang memiliki efek yang lebih ‘dalam’? Kalimat (b) tentu saja. Terlihat sekali Bunda Asma piawai memainkan emosi pembaca dengan diksi yang tepat, benar?

Dengan dua hal itu sudah cukup kah untuk membuat pembaca merasakan atmosfir yang kita bangun? Tentu saja belum. Yang ketiga adalah konflik yang terus menanjak.Usahakan untuk mengeksplor sungguh-sungguh tingkatan konflik dalam cerita kita. Jangan sampai pembaca merasa ada yang ‘lowong’ karena mengharapkan klimaks yang lebih nendang dan bukannya antiklimaks sebelum waktunya. Saatnya imajinasi seorang penulis mengambil porsi dominan pada sesi ini. Jadi, selamat berpetualang dengan pikiran-pikiran indah kalian!

Terakhir, guess what? Yeah, ending yang memukau. Yup, jangan biarkan pembaca yang sudah termehek-mehek oleh cerita yang kita suguhkan, terpaksa menutup buku dengan kasar dan mendesah kecewa karena ending yang kurang oke penggarapannya. Ending yang keren itu seperti apa? Yang unpredictable? Yang manis? Yang bikin kita geregetan? Atau yang pelan dan tidak terburu-buru? Itu semua ada di tangan kalian, teman. Saya pribadi menyukai ending yang membuat saya melongo seketika. Entah karena tidak tertebak atau karena mengguncangkan mental. Terlebih yang mengandung kedua unsur itu sekaligus. Ending dari film jepang berjudul Gantz benar-benar membuat saya ber ‘haaah’ panjang dan nyesek selama berhari-hari. Hal yang sama saya rasakan di film Lord Of The Rings – The Return Of The King, selain membuat saya menangis hebat, saya juga merasa ‘sakit’ dan termenung selama beberapa hari. Doh!

Ending cerita yang seperti itu saya jamin, tidak akan mudah dilupakan oleh beberapa orang.

Nah, kalau langkah-langkah tersebut sudah kita lakukan dan masih saja ada orang yang dengan tengilnya bilang, “Feel-nya belum dapet!” Langsung saja… gampar! Tidak, tidak! Tentu saja itu bukan kesalahan pembaca, bukan juga kesalahan penulis. Kita tidak bisa memukul rata bahwa setiap pembaca harus merasakan duka yang kita salurkan. Sama halnya kita tidak bisa memaksa selera makanan seseorang. Membaca merupakan ritual yang bersifat sangat personal. Saya menangis menyaksikan ending LOTR meski tidak ada tokoh yang meninggal. Sementara saya justru lempeng-lempeng saja ketika menonton Fly Me To Polaris yang katanya setiap cewek normal yang menonton pasti bakal mewek-mewek. Bahkan teman dari teman saya, dia cowok dan dia menangis. Sungguh ironis, memang. Tapi apa saya bakal rela dibilang punya kelainan? Jangan harap!

Jadi, tidak perlu patah hati dengan komentar orang yang tidak bisa merasakan luahan perasaan dari tulisan kalian. Menulislah sebaik mungkin dan hargailah karya kalian. Sungguh, itu lebih baik dari segala teori di atas. Berilah penghargaan terhadap apa yang sudah kita lakukan dengan gigih. Sekarang memang inilah kemampuan kita, baru segini! Tapi bukan tidak mungkin bahwa suatu saat nanti… entah kapan… kita akan menghasilkan karya yang dari segi kualitas semakin baik dan semakin matang, kan? Saya sih percaya! Kalian?

-x-

NB: Maaf yang sebesar-besarnya untuk semua teman yang sudah ngetag karya-nya. Saat ini benar-benar sedang tidak memungkinkan membaca karya sebanyak itu. Sebagai gantinya, saya menulis entri ini (sebenarnya request dari Mbak Lilik Saodah).

Baca juga:


source : Grup KBM 


Flickr Images