Anak SMK Bisa Kuliah?
P.S. Kiriman ini tidak dimaksudkan untuk membeda-bedakan sekolah. Jika ada kesamaan keinginan atau apapun, hal ini hanya kebetulan semata - kok jadi kayak sinetron ya?
Anak SMK Bisa Kuliah Nggak Sih?
Pertanyaan ini ada dalam benakku ketika aku menginjak kelas
2 SMK - fyi aku anak SMK jurusan Multimedia,
dan mulai menimang apa yang akan kulakukan selanjutnya. Waktu itu aku punya
temen yang sama-sama dari SMK juga dia setahun lebih tua dariku. Setelah lulus,
rencananya dia mau nerusin kuliah di salah satu PTN, dan ngambil jalur masuk
SBMPTN. Dari situlah, aku jadi browsing apapun tentang dunia perkuliahan, waktu
kelas 1 SMK, aku punya niatan ambil Pendidikan Bahasa Inggris UM - yang
kemudian impian itu menjadi terlupakan karena aku nggak tahu gimana caranya
anak SMK bisa kuliah (kedengeran bego ya?, oke skip) dia sharing banyak tentang
jalur masuk horor nomor satu itu, katanya ujiannya susah dan ada matematikanya
(ini panaroid pertama yang bikin jantungku mencelos) dan tibalah saat
pengumuman temenku bilang dia nggak lolos. Aku yakin dia anaknya pintar, masa
nggak lolos? Jadi petunjukku adalah SBMPTN bener-bener mengerikan.
Ada pepatah, semakin banyak kau tahu informasi tentang
musuhmu semakin mudah kau menyiapkan strategi untuk mengalahkannya. (denger
dari mana ini? entahlah kayaknya cuma karangan penulis) Tapi, 150% aku yakin
akan hal itu. Jadi, aku nyari informasi sebanyak-banyaknya tentang jalur masuk
PTN - well, terlebih karena nggak ada kakak kelas yang bisa diwawancara
mengenai hal ini. Aku punya preferensi untuk nyari informasi secara mandiri -
kemudian mencernanya benar apa enggak. Menanyai guru BK, adalah tindakan yang
tepat dan biasanya guru BK juga memberi tahu kok (pada kelas 3). Karena bagiku kelamaan nunggu kelas 3 dan
mungkin waktu mempersiapkannya bakalan terkuras buat prepare ujian, jadi saat
itu juga aku nyari informasi tentang SBMPTN.
SBMPTN adalah jalur masuk PTN melalui ujian tulis. Yang mana
nanti terdiri dari SAINTEK sama SOSHUM. Bagi kalian yang SMA, mungkin hal ini
sudah familier di telinga kalian. Apalah dayaku yang gaulnya sama corel dan
sotoshop? Jadi singkatnya, SBMPTN tidak menilai apakah kamu dari IPA, IPS, MA,
paket C atau SMK. Bisa dibilang ini jalur yang netral dan berdasarkan hasil
ujianmu. Namun, ada beberapa program studi yang memang nggak bisa dipilih oleh
anak SMK - karena nggak ada relevansinya, dengan kata lain jurusan tersebut
memilik syarat tertentu. Kayak misalnya anak TKJ mau masuk Ilmu Kedokteran, ini
nggak ada relevansinya jadi nggak bisa. Karena relevansinya dia masuk Teknik
Informatika atau Teknik Komputer. Saranku, sebaiknya cek dulu persyaratan
setiap jurusan yang akan di tuju di laman universitas impian
masing-masing. Bisa di google dengan
keyword, "Jurusan/Prodi yang Menerima Semua Lulusan SMK Semua
Jurusan"
Berarti anak SMK punya kesempatan, dong?
Tentu saja! Yang penting adalah MEMPERSIAPKAN STRATEGI
PERANG. Dulu, aku sering baca webnya zenius - meskipun nggak jadi member - ada
baiknya kamu les kalo dirasa itu perlu. Zen cukup sering membual tentang betapa
sulitnya SBMPTN. Dan emang bener sih sulit, tapi letak kesulitannya sebenernya
ada di SEBANYAK APA KURSI YANG TERSISA DI JURUSAN TERSEBUT? yang mana, sulitnya
ada di PERSAINGAN. Sebagai anak SMK, tentu saja gue tahu gimana ngototnya anak
SMA yang pengen satu kursi di PTN - karena memang anak SMA di'desain' untuk
melanjutkan studi. Sedangkan SMK - yang ku ketahui cuma 1% yang bisa lolos
dijalur SNMPTN membuatku tertawa getir. Apa anak SMK dianak tirikan? Jawabanku
secara keseluruhan, iya. Forget it, kalo kamu bener-bener pengen kursi PTN,
berhenti mengeluh tentang hal itu dan buktikan kalo SMK, Bisa! Baik bisa di
dunia kerja dan perkuliahan. Alasan lainnya, karena nggak ada waktu buat
mikirin hal itu, karena yang kamu butuhkan sekarang adalah BAGAIMANA CARANYA
AGAR MELAMPAUI ANAK SMA YANG UDAH BELAJAR MATERI SAINTEK/SOSHUM 3 TAHUN?
Nah setelah tahu kalo anak SMK bisa kuliah sebaiknya kamu
menemukan jawaban pertanyaan di atas, dan mulai membuat strategi perang. Good
luck!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar